UILLEANN PIPES

Sunday, May 29, 2016

UILLEANN PIPES
Uilleann Pipes
Uilleann pipes merupakan alat musik khas Irlandia yang  hampir menyerupai alat musik yang terdapat di Skotlandia, scottish pipes. Uillean pipes adalah alat musik  yang sering dipertunjukan secara tunggal/solo, selain itu alat musik ini juga digunakan sebagai alat musik pengiring tari yang termasuk ke dalam jenis jig. The Gender in The Pratie Hole merupakan salah satu lagu yang lazim dimainkan pada alat musik uilleann pipes.

Dalam konsep ensambel, pertunjukaan musik Irlandia dipengaruhi oleh gaya musik
bluegrass yang berasal dari Amerika Utara. Keterampilan musisi bermain secara tunggal sangat ditonjolakan dalam pertunjukan ensambel musik tradisional Irlandia. Masing-masing pemain bergantian bermain secara solo sementara yang lain memainkan akord. Walaupun kental akan akulturasi dari bangsa lain, akan tetapi masing-masing alat musik tradisional Irlandia tetap memiliki identitas dari masyrakatnya. Musik tradisional masyarakat Irlandia banyak difungsikan sebagai iringan musik tari dan pada umumnya berkarakter riang.

Alat musik ini termasuk dalam klasifikasi alat musik tiup (aerophone) dan juga termasuk dalam kelompok alat musik bagpipe yang tersebar di seluruh daerah Eropa, Asia dan Afrika. Menurut sejarahnya, instrumen ini mulai muncul pada awal abad ke-18 di Irlandian dan Inggris yang kemudian dikembangkan dalam bentuk modern selama dalam kurun waktu 50-60 tahun sampai pada saat ini. Namun pada uilleann pipes, terdapat pipa melodi yang dapat menjangkau nada sampai tingkatan 2 oktaf, sangat berbeda dengan bagpipe yang ada di daerah lain.

Instrumen khas Irish ini memiliki penambahan bellows sebagai alat pompa udara sehingga udara bukan dihasilkan dari tiupan mulut tetap melalui pompa (bellows). Pada pipa melodinya, terdapat 10 lubang yang salah satunya terdapat dibagian bawah instrumen sehingga harus dimainkan dengan lutut. Hal ini mengharuskan pada musisi yang memainkan uilleann pipes harus bermain dengan posisi duduk.
More aboutUILLEANN PIPES

GLASS HARMONICA

GLASS HARMONICA
Glass Harmonica
Jenis harmonika ini menggunakan serangkaian mangkok kaca atau gelas dalam berbagai ukuran untuk menghasilkan nada musik dengan cara menggesekan jari pada pinggiran mangkok ataupun gelas. Ketika Benjamin Franklin menciptakan versi mekanis pada instrumen ini pada tahun 1761, ia menyebutnya sebagai armonia yang berasal dari kata Italia dan memiliki arti harmoni.

Pada versi Franklin, 37 mangkok di pasang horizontal pada sebuah bundaran besi. Bundaran ini akan tersambung ke sebuah pedal sehingga mangkok akan berputar ketika pedal dimainkan dan musisi dapat langsung menyentuh pinggiran mangkok yang sedang berputar dengan jari yang telah dibasahi agar dapat menghasilkan nada-nada merdu.

Seorang musisi dari Irlandia, Richard Pockrich dikenal sebagai orang pertama yang memainkan alat musik ini dan memperkenalkannya pada khalayak masyarakat London pada tahun 1740-an. Sayangnya karirnya harus terhenti karena kebakaran yang merengut nyawanya.

Popularitas instrumen ini tidak berlangsung lama melampaui abad ke-18 walaupun sempat menjadi hit, terutama di Jerman. Beberapa mengklaim hal tersebut disebabkan karena adanya rumor bahwa para musisi dan pendengar akan kehilangan akal sehatnya. Dampak buruk bermain harmonika kaca ini bukanlah hanya isu semata, karena hal ini sempat dipublikasikan oleh salah satu pakar musik Jerman, Friedrich Rochlitz di Allgemeine Zeitung Musikalische (surat kabar musik pada abad ke-19). Dimana pada surat kabar tersebut dituliskan bahwa alat musik ini memberikan rangsangan yang berlebihan pada syaraf, mengakibatkan depresi dan memberikan efek melankolis yang berlebihan kepada pada musisi.

Lebih dari 200 komposisi lagu dari instrumen ini yang berhasil dikumpulkan sampai saat ini. Bahkan tercatat nama musisi besar seperti Mozard dan Beethoven yang menulis karya untuk glass harmonica buatan Franklin. Sayangnya penemuan luar biasa ini akhirnya ditinggalkan. 
More aboutGLASS HARMONICA

LYRA

Lyra adalah alat musik dawai yang terkenal pada masa antikuitas klasik di Yunani. Lyra dari antikuitas klasik ini dimainkan dengan cara dipetik memakai plektrum, seperti gitar atau sitar dan tidak dipetik seperti harpa. Jari-jari tangan yang bebas menahan senar yang tidak dibutuhkan supaya tidak ikut berbunyi. Bentuk lyra mirip dengan harpa kecil, namun memiliki perbedaan-perbedaan tertentu.

LYRA
Lyra

Bangsa Yunani dapat disebut bangsa pemilik musik kuno terpenting bahkan terkena dengan musiknya. Bangsa ini menggunakan musik untuk keperluan ritual kepercayaan. Lima abad sebelum Masehi, musik Yunani yang tergolong etnis-religius ini bagi mereka sangat tinggi kedudukannya. Musik, puisi dan tarian berhubungan dengan erat dan lyra selalu hadir untuk mengiringinya. Gambaran awal lyra dengan 7 senar juga muncul dalam sarkofagus terkenal Hagia Triada.

Para ahli musik pada zaman itu adalah: Aischylos (525 – 456), Sophocles (496 – 406), Pythagoras (sekitar 550), Aristoteles (384 – 322) dan Aristoxenos (sekitar 325).

More aboutLYRA

TUBA

Tuba adalah salah satu keluarga dari alat musik tiup yang terbuat dari logam dan merupakan alat musik dengan ukuran terbesar dengan suara terendah dalam keluarga musik brass. Dalam bahas latin, tuba memiliki arti terompet atau tanduk. Alat musik ini pertama kali muncul pada abad ke-9 dan kini merupakan anggota alat musik dalam orkestra modern.

Alat musik ini diciptakan oleh Willhelm Friedrich Wieprecht dan Johann Gottfried Moritz pada 12 September 1835. Bahan utama pembuatan tuba, biasanya adalah kuningan yang dicampur dengan tembaga dan seng. Pemain instrumen ini disebutkan sebagai tubaist atau tubist.

Instrumen init dibagi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan tinggi nada yang dihasilkan, yaitu :

1. Contrabass Tuba
Jenis tuba ini merupakan tuba terbesar dengan suara terendah yakni antara C sampai Bes.
Contrabass Tuba
Contrabass Tuba


2. Bass Tuba

Jenis tuba ini memiliki suara yang sedikit lebih tinggi dibandingkan contrabass tuba, yaitu F sampai Es.

Bass Tuba
Bass Tuba


3. Tenor Tuba
Jenis ini umumnya juga dikenal sebagai euphonium. Tenor tuba ini memiliki nada sekitar Bes.
Tenor Tuba
Tenor Tuba

4. Subcontrabass Tuba
Memiliki ukuran yang lebih besar dan juga menghasilkan nada yang sangat rendah dibandingkan dengan contrabass tuba. Hanya saja tuba ini sudah sangat jarang ditemukan.
Subcontrabass Tuba
Subcontrabass Tuba











More aboutTUBA

FLUTE

FLUTE
Flute
Alat musik yang lazim di sebut Silver Flute atau C Flute ini banyak digemari oleh banyak orang karena suaranya yang hangat, lemah lembut, namun bisa juga menjadi powerful dan emosional. Flute sendiri merupakan salah satu instrument yang achievementnya tidak dapat langsung diperoleh sebagaimana instrument lainnya. Jika tidak benar cara meniupnya, Flute tidak dapat berbunyi. Teknik dalam memaikan istrument ini cukup memiliki tingkat kesulitan tinggi, terutama untuk not bawah dan not tinggai. Hal ini sangat dipengaruhi produksi udari dari tubuh kita dan juga panjang napas kita.

Orang yang paling berjasa dalam sebagai pencipta flute modern adalah Theobald Boehm yang lahir pada 9 April 1794 di Munich dan meninggal pada 25 November 1881. Beliau merupakan musisi dari kerajaan Bavarian dan setiap tanggal kelahirannya selalu diperingati dalam sebuah perayaan sebagai penghargaan terhadap jasanya menciptakan flute modern. Flute modern secara umum terbuat dari perak, emas atau kombinasi ke-2nya. Beberapa flute yang paling mahal, terbuat dari platina. Selain merupakan orang yang berperan dalam menginovasi bentuk istrument ini, beliau juga memiliki pengaruh penting terhadap teknik permainannya.

Flute concert standar di-pitch di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa flute untuk profesional ada key tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti flute merupakan salah satu instrumen orkestra yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari flute. Piccolo adalah flute kecil yang di-pitch satu oktaf lebih tinggi dari flute concert standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkestra.

Flute concert modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional.

Open-holed flute, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa key memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain flute (terutama student, dan bahkan beberapa pemain profesional) memilih closed-hole "plateau" key. Student umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat.

Beberapa orang mempercayai bahwa open-hole key mampu menghasilkan proyeksi suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah.

More aboutFLUTE

OCARINA

Saturday, May 28, 2016

Ocarina merupakan salah satu alat musik tertua dan diyakini telah ada sejak zaman batu atau 12.000 tahun lalu. Alat musik sejarah ini ditemukan diberbagai kebudayaan dengan variasi yang beragam, terutama di Afrika, China dan Meksiko. Walaupun memiliki variasi bentuk, biasanya ocarina tradisional berbentuk bulat seperti telur atau dibentuk menyerupai angsa dengan beberapa lubang dan saluran kecil untuk ditiup. Pada zaman dulu, alat ini terbuat dari tulang, tanduk, giok, kuarsa, cangkang biota laut, kayu, labu dan tanah liat. Kata ocarina sendiri berasal dari bahasa Italia yang berarti angsa kecil.

Jenis-jenis ocarina :

1. Ocarina Pendant


Ocarina Pendant
Ocarina Pendant
Sebuah Ocarina kecil yang dimaksudkan untuk dikenakan sebagai kalung. Ocarina Pendant diketahui memiliki beberapa sistem fingering yang digunakan untuk memainkan nada-nada dalam skala musik, contonya seperti The 4 hole English system,  4 hole Peruvian, 8 hole Peruvian (6 di depan, 2 dibelakang), 9 hole system (7 didepan, 2 dibelakang) dan masih ada lagi yang lainnya. Sistem-sistem tersebut hanya beberapa contoh yang dapat digunakan dalam memainkan Ocarina Pendant. Seorang matematikawan berkebangsaan Inggris, John Taylor menciptakan 4 hole system di tahun 1964. English 4 hole system Ocarina ini bisa memainkan 13 tingkat nada kromatik dengan teknik memainkannya menggunakan cross fingering dan half-hole playing technique, half -hole playing technique adalah memainkan ocarina dengan menutup sebagian lubang ocaina dengan tujuan untuk membuat variasi nada. English 4 hole fingering ini juga telah modifikasi  dengan penambahan satu atau dua lubang thumbholes yang memungkinkan untuk bisa memainkan nada-nada tambahan.

2. Transverse Ocarina / Sweet Potato Ocarina

Transverse Ocarina / Sweet Potato Ocarina
Transverse / Sweet Potato Ocarina
Jenis Ocarina yang seperti ini adalah jenis yang paling populer saat ini dengan berbagai ukuran dengan 6 sampai 12 lubang untuk memainkannya, bahkan Ocarina ganda dengan 17 lubang termasuk dalam kategori jenis ini. Jenis ini memiliki mouthpiece (lubang tiup) yang letaknya hampir tegak lurus dengan tubuh utama Ocarina tersebut. Di awal abad ke-19 Guiseppe Donati membuat Transverse Ocarina dengan 10 lubang dan Takashi Aketagawa dari  Jepang juga membuat Transverse Ocarina dengan penambahan 2 lubang untuk bisa memainkan dua nada sub-tonic di tahun 1920-an. Keefisienan sistem yang dibuat oleh Donati dan Aketagawa membuat Ocarina jenis ini menjadi lebih mudah dimainkan dan dipelajari bahkan oleh pemain pemula kebanyakan. Ocarina ini unik karena hanya dengan membiarkan satu lubang terbuka, anda sudah bisa mengubah nada. Karena itulah jenis ini termasuk jenis yang paling sering digunakan.  Ocarina ini biasanya bisa berupa sweet potato dengan lubang berkisar antara 6 sampai 12 lubang, meskipun sebenarnya sweet potato dengan 10 dan 12 lubang yang paling umum.

3. In-line Ocarina


In-line Ocarina
In-line Ocarina
Inline adalah sebuah Ocarina yang bentuknya panjang dengan sebuah lubang tiup yang sejajar dengan tubuh utama Ocarina tersebut. Kalau di indonesia ada yang beberapa  bentuknya  lebih mirip seperti suling, jadi nafas pemain tertiup sampai panjang tubuh Ocarina tersebut. Beberapa Ocarina Pendant juga termasuk dalam kategori ini juga. Ocarina Inline merupakan perkembangan yang relatif terbaru bila dibandingkan dengan sejarah panjang dari Ocarina Transverse. Ocarina Inline ini mengambil metodologi finggering dari Ocarina Transverse, akan tetapi bedanya yaitu dengan penempatan Toneholes (lubang-lubang nada) secara pararel, dengan lubang-lubang yang saling sejajar atau ada juga yang beberapa lubangnya sedikit offset dari lubang-lubang yang lain, dan dengan penambahan dua lubang di bagian bawahnya yang bisa anda tutup atau buka dengan menggunakan ibu jari anda. Saat ini Ocarina Inline tersedia secara komersial baik dengan 9, 10, dan 12 lubang, namun Ocarina Inline dengan 12 lubang tonehole mempunyai jangkauan terbesar saat ini. Banyak pemain Ocarina merasa lebih nyaman dalam menggunakan Ocarina jenis ini, baik dalam memegangnya maupun dalam memainkannya. Ocarina Inline ini merupakan ‘peleburan/penyatuan’ antara Ocarina Pendant dan Ocarina Transverse, berbentuk mungil dan praktis, namun memiliki lebih banyak lubang daripada Ocarina Pendant.

4. Multi-Chambered Ocarina

Multi-Chambered Ocarina
Multi-Chambered Ocarina
 Ocarina juga tersedia dalam desain bentuk yang menggabungkan ruang ganda untuk memperpanjang nada atau hanya untuk tujuan harmoni .  Multi-Chambered adalah jenis Ocarina yang paling populer dibanding Transverse double ataupun triple. Ada juga beberapa jenis Ocarina ganda yang menggunakan cross-fingering style Ocarina Pendant, meskipun itu tidak sepopuler Transverse multi-chambered ocarina.  Multi-Chambered Ocarina memang lebih mahal dari  single-chambered Ocarina, ini dikarenakan kompleksitas dari desain mereka, biasanya harganya sampai 150% atau lebih dari harga desain single-chambered Ocarina. Multi-Chambered Ocarina ada beberapa jenis yaitu tipe double, triple, dan quadruple. Ocarina ini juga mengatasi kelemaan dari Ocarina yang memiliki rentang akan keterbatasan nada. Sebuah Ocarina Transverse ganda biasanya memainkan 2 oktaf + 2 not, dan Ocarina Transverse triple dimainkan kisaran 2 oktaf + 7 not.  Ocarina ganda Inline pun juga ada dan dirancang khusus untuk dapat memainkan akord dan permainan harmoni.


Ocarina banyak dimainkan dalam pertunjukkan tunggal, namun kadang kala juga dimainkan dalam suatu orkestra atau untuk mengiringi tari-tarian. Walau begitu, kini ocarina sudah jarang dimaikan dan lebih sering dimainkan untuk mainan ataupun hanya sebagai cenderamata.
More aboutOCARINA

KALIMBA

KALIMBA
Kalimba
Alat musik yang dibahas kali ini adalah Kalimba yang sering juga dengan nama piano jempol. Merupakan alat musik versi modern dari Afrika yang bernama mbira.  Kalimba ini merupakan sebuah kotak suara dengan tuts-tuts logam yang menempel pada bagian atas.

Pada sejarahnya, kalimba diperkenalkan oleh Hugh Tracey di daratan Eropa sekitar 1960-an. Tracey sendiri mengenal alat musik tradisonal di Rhodesia atau sekarang disebut dengan Zimbabwe yang disebut dengan mbira pada tahun 1920-an. Karena tertarik dengan suara yang dihasilkan oleh mbira, Tracey mempelajari dan mengembangan alat musik ini dan akhirnya menghasilkan alat musik yang lebih modern yakni kalimba.

Untuk memaikan piano jempol ini caranya cukup mudah. Hanya dengan menekan tuts-tuts logam yang berada di atas buluh kayu berlubang. Resonantor dari lubang buluh kayu inilah yang memperkuat suara yang keluar dari tuts. Dengan mengatur posisi lempengan yang ada, maka kita bisa menghasilkan variasi nada yang lebih tinggi ataupun rendah. Semakin dekat lempengan logam dengan lubang buluh kayunya, maka nada yang dihasilkan akan semakin rendah. Begitu juga dengan sebaliknya, jika lempengan kayu semakin menjauhi logam maka suara yang dihasilkan akan semakin tinggi. Dibeberapa negara lain, kalimba dipadukan dengan kemajuan teknologi sehingga suara yang dihasilkan terdengar lebih harmonis dengan kekuatan suara yang lebih keras.

Alat musik ini juga dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta dan Surabaya. Di Bali, kalimba menjadi salah satu souvenir favorit dengan ukiran khas motif Bali di badan.

More aboutKALIMBA

ERHU

Erhu adalah salah satu alat musik gesek tradisional Tiongkok. Asal usulnya dapat dilacak sampai zaman Dinasti Tang pada abad ke-7 sampai abad ke-10 Masehi. Pada masa itu, erhu populer di antara rakyat etnis minoritas yang bermukim di barat laut Tiongkok. Dalam perkembangannya selama seribu tahun yang lalu, erhu selalu merupakan alat musik utama dalam pertunjukan opera tradisional Tiongkok.

Erhu
Erhu
Erhu berstruktur yang sederhana dengan panjangnya hanya 80 sentimeter. Alat ini mempunyai dua dawai. Dalam pertunjukan, pemusik memegang erhu dengan tangan kiri, sedang tangan kanannya memegang penggesek. Musik yang dimainkan erhu sangat ekspresif dan sering dijuluki sebagai biola ala Tiongkok dikarenakan dalam orkes musik tradisional Tiongkok, erhu adalah alat musik utama yang memainkan peran yang mirip dengan peran biola dalam orkes musik Barat. Meskipun erhu terkadang disebut sebagai biola bersenar 2, tetapi alat ini dimainkan secara vertikal  di atas pangkuan pemainnya sambil duduk dan bukan dimainkan secara horizontal.

Pada masa dinasti Qing, erhu dilarang dimainkan dan dianggap tabu. Kala itu, erhu yg bersenar 2 disebut sebagai senar ayah dan senar anak. Jadi apabila ada yang memainkan alat musik ini hingga salah satu senarnya putus, ia bisa tertimpa hal buruk. Maka alat musik erhu dianggap tabu dan dilarang dimainkan karena dianggap sebagai perlambangan hal buruk. Tabu ini akhirnya dicabut pada masa akhir dinasti Qing.

Keunikkan erhu sendiri adalah bunyi senarnya yang bisa menonjolkan irama panjang dan mengalun, sangat cocok untuk representasi irama sedih ataupun menyuarakan lagu yang bermakna mendalam. Dan pada saat ini erhu telah menjadi salah satu alat instrument musik yang populer dan dikenali banyak orang.
More aboutERHU

SITAR

Friday, May 27, 2016

Sitar merupakan perpaduan alat musik gitar dan biola. Merupakan keluarga besar alat musik kecapi yang dimaikan dengan cara dipetik. Alat bersenar ini memiliki 5  hingga 7 tali dawai untuk melantunkan melodi dan juga memberikan efek dengung.

Instrumen ini dominan digunakan dalam musik klasik Hindustan dan dimainkan sebagai iringan untuk tari di India. Biasanya sitar dimainkan bersama dengan alat musik lain seperti tabla, sarod dan tambura.  Alat ini dibawa oleh orang-orang Timur Tengah yang hijrah ke India pada tahun 1800an dan diterima dengan baik sebagai alat musik khas oleh India Utara.

Pembuatan sitar sendiri bisa dikatakan sangat kompleks. Alat musik ini dibangun dari kombinasi kayu mahoni, kayu jati, kayu hitam, tanduk rusa bahkan tulang unta. Walau begitu, terkadang bahan sintetis dijadikan pengganti dalam pembuatannya. Alih sitar juga harus melihat instrumen, kualitas suara dan penampilan dengan detail untuk dapat menghasilkan sebuah sitar yang berkualitas.

Saat ini sitar telah masuk dalam daftar alat musik unik dan langkah. Di Indonesia sendiri saat ini hanya ada sekitar 6 orang yang dapat memainkan alat musik sitar. Salah satunya adalah Hartoyo Hardjo Soewito yang merupakan kelahiran Madiun, 21 Mei 1979.
Sitar
Sitar
More aboutSITAR

KOTO

Koto adalah salah satu alat musik tradisional di Jepang yang menyerupai bentuk kecapi di Indonesia. Alat musik ini masuk ke Jepang sejak abad ke-7 dan biasanya dikenal sebagai alat musik istana. Koto memiliki 13 dawai yang dibuat dari sutera, tetapi zaman sekarang dawai menggunakan bahan lain seperti sintetis.

Koto
Koto
Sejak abad ke-17, koto biasanya dimainkan secara tunggal tanpa iringan alat musik lain.  Biasanya dimainkan pada acara kenegaraan atau acara penting lainnya.  Walau begitu, koto juga dapat dipandu-padankan dengan musik barat seperti jazz,  pop maupun rock.

Karya-karya legendaris dari alat musik ini berhasil diciptakan oleh maestro bernama Yatsuhashi Kengyo. Maestro inilah yang menciptakan dasar dari lagu-lagu koto yang disebutkan dengan Sakyoku. Karena karya Yatsuhashi lah maka musik koto dicintai oleh warga Jepang dan akhirnya diakui sebagai musik tradisional Jepang. Beliau sendiri telah meninggal dunia pada tahun 1685 yang merupakan tahun kelahiran Bach yang merupakan komposer musik klasik yang terkenal hingga saat ini.
More aboutKOTO

SAXOPHONE

Thursday, May 26, 2016

Saxophone adalah alat musik yang masuk dalam kategori aerophone, single-reed woodwind instrument. Saat ini saxophone sangat popular digunakan dalam musik jazz. Awalnya alat musik ini dikembangkan pada tahun 1840-an oleh Adolphe Sax, seorang berkebangsaan Belgia.

SAXOPHONE
Saxophone
Walaupun bahan dasar pembuatan alat musik ini berbahan logam, saxophone sebenarnya adalah alat musik tiup kayu karena sumber bunyi alat musik berasal dari sebuah bambu tipis dan panjang yang ditempatkan pada bagian bawah mouthpiece.

Di tanah air, musik jazz memang tidak terlalu populer bila dibandingkan dengan musik pop maupun rock. Namun Indonesia juga memiliki sejumlah saxophonist yang tak bisa dipandang remeh. Berikut ini beberapa musisi jazz yang juga menekuni saksofon sebagai instrumen andalan mereka dalam bermusik.

1. Maryono

Mendiang Maryono lahir pada 9 September 1937 di Yogyakarta dan meninggal pada 19 September 1998 di Jakarta. Selain saksofon, Maryono juga ahli memainkan klarinet dan flute.


2. Embong Rahardjo

Musisi jazz ini lahir di Solo pada 26 Januari 1950 dan meninggal pada 30 November 2001. Bakatnya dalam seni musik menurun dari sang ayah, R.Sunamo, yang merupakan pemain flute. Semasa hidupnya, Embong Rahardjo telah merilis sejumlah album musik jazz. Misalnya, Jazz Flute (1976), Java Jazz (1993), Puji Syukur (1998), Easy Listening Music (1999), Album Christmas (2000), dan Bunda Maria (2000).

More aboutSAXOPHONE

GAMBUS

GAMBUS
Gambus
Alat musik tradisional gambus merupakan jenis alat musik petik yang berasal dari Timur tengah. Alat musik ini memiliki fungsi sebagai pengiring tarian zapn dan nyanyian sewaktu dilaksanakan acara syukuran ataupun pesta pernikahan.

Alat musik ini identik dengan nyanyian yang bernuansa Islam. Alat musik gambus juga dianggap penting dalam nyanyian Ghazal yang berasal dari Timur Tengah pada masa kesultanan Malaka. Kedatangan pedagang Timur Tengah pada zaman Kesultanan Melayu Melaka telah membawa budaya masyarakat mereka dan memperkenalkannya kepada masyarakat di Tanah Melayu.

Syech Albar dari Surabaya dan SM Alaydrus merupakan musisi gambus yang terkenal pada tahun 1940-an. SM Alaydrus berhasil mengembangkan orkes harmonium yang pada tahun 1950 menjadi orkes Melayu. Syech Albar pun mempertahankan tradisi gambus. Tahun 1940-an lagu Gambus masih berorientasi ke Yaman selatan. Setelah Bioskop Al Hambra di Sawah Besar banyak memutar film Mesir, gambus lebih berorientasi ke Mesir. Orkes gambus pun mulai mengisi siaran RRI seperti Orkes Gambus Al-Wardah pimpinan Muchtar Lutfiedan Orkes Gambus Al-Wathan pimpinan Hasan Alaydrus.

More aboutGAMBUS

KOLINTANG

Kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa, Sulawesi Utara yang mempunyai bahan dasar kayu. Jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah. Pemakaian kolintang berhubungan dengan kepercayaan tradisional rakyat Minahasa, seperti dalam upacara ritual sehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur.

KOLINTANG
Kolintang
Ketika ajaran Kristen mulai masuk ke tanah Minahasa pada tahun 1800-an, keberadaan alat ini mulai menghilang sekitar hampir 1 abad lamanya. Tapi belakangan kolintang sebagai alat kesenian budaya daerah kembali dikenal oleh masyarakat. Hingga pada akhir perang dunia ke-2, seorang budayawan bernama Nelwan Katuuk berhasil menciptakan susunan nada baru dan mengkreasikan alat musik kolintang dengan lebih baik.

Pada masa ini, alat musik ini sudah terkenal di seluruh penjuru nusantara. Bukan hanya itu saja, kolintang juga tercatat dalam buku Guinness World of Record dalam kategori kolintang berukuran raksasa yang terbuar dari bahan kayu cempaka dengan panjang 8 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 2 meter, berat 3,168 kilogram dengan volume bahan 13,7 meter kubik.


Para pemain melodi kolintang kayu pada periode ini antara lain :

1. Janjte Dungus (Suwaan – Tonsea)
2. Josep Iwi Sundah (Lembean)
3. Gustaaf Warouw (Tomohon)
4. Bert Rako (Kakaskasen – Tomohon)
5. Worang Ransun (Maumbi – Tonsea )
More aboutKOLINTANG

GAMELAN

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang dan gong. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali dan Lombok dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Tentu saja varian alat musik yang digunakan berbeda.

Awalnya, alat musik instrumen gamelan dibuat berdasarkan relief yang ada dalam Candi Borobudur pada abad ke-8. Dalam relief di candi tersebut, terdapat beberapa alat musik yang terdiri dari kendang, suling bambu, kecapi, dawai yang digesek dan dipetik, serta lonceng. Sejak itu, alat musik tersebut dijadikan sebagai alat musik dalam alunan musik gamelan jawa. Konon, menurut kepercayaan orang Jawa, gamelan itu sendiri diciptakan oleh Sang Hyang Guru Era Saka, sebagai dewa yang dulu menguasai seluruh tanah Jawa. Sang dewa inilah yang menciptakan alat musik gong, yang digunakan untuk memanggil para dewa.

Kini, seni gamelan ini dimainkan untuk mengiringi seni suara, seni tari dan atraksi wayang. Saat diadakan acara resmi kerajaan di keraton, digunakan alunan musik gamelan sebagai pengiring. Terutama jika ada anggota keraton yang melangsungkan pernikahan tradisi Jawa. Masyarakat Jawa pun menggunakan alunan musik gamelan ketika mengadakan resepsi pernikahan.

GAMELAN
Gamelan

Gamelan yang lengkap mempunyai kira-kira 72 alat dan dapat dimainkan oleh niyaga (penabuh) dengan disertai 10 – 15 pesinden dan atau gerong. Susunannya terutama terdiri dari alat-alat pukul atau tetabuhan yang terbuat dari logam. Alat-alat lainnya berupa kendang, rebab (alat gesek), gambang yaitu sejenis xylophon dengan bilah-bilahnya dari kayu, dan alat berdawai kawat yang dipetik bernama siter atau celepung.

Perkembangan musik gamelan ini juga mendapatkan tanggapan yang luar biasa di dunia internasional. Telah banyak diadakan pentas seni gamelan di berbagai negara Eropa dan memperoleh tanggapan yang sangat bagus. Bahkan tidak sedikit sekolah di luar negeri yang memasukan seni gamelan sebagai salah satu musik pilihan untuk dipelajari. Ironisnya di negeri sendiri, masyarakat cenderung lebih tertarik pada musik-musik luar yang memiliki instrumen serba canggih. Sehingga diperlukan upaya untuk menarik kembali minat masyarakat kepada kesenian tradisional yang telah menjadi warisan budaya bangsa.
More aboutGAMELAN

ANGKLUNG

Angklung adalah alat musik bernada ganda yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu dan dibunyikan dengan cara digoyangkan sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar.

Kini alat musik tradisional Jawa Barat ini sudah terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak bulan November 2010. Sebelumnya pada tahun 2008 tercatat pemecahan rekor pemain angklung sebanyak 11 ribu orang di Jakarta dan 5 ribu orang di Washington DC. Kemudian pada tanggal 24 April 2015 lalu, tepatnya pada saat peringatan KAA yang diselenggarakan di Jakarta - Bandung, sebanyak 20.704 orang memainkan angklung di Stadion Siliwangi Bandung dan memecahkan rekor dunia dengan tajuk "Harmony Angklung For The World".

Saat ini ada beberapa jenis angklung yang dikenal dan tercatat dalam kehidupan masyarakat. Ada kalanya jenis angklung tersebut memang memiliki bentuk yang sedikit berbeda atau memiliki bentuk yang sama tetapi digunakan pada jenis seni yang berbeda. Beberapa jenis angklung yang tersebar di Indonesia antara lain seperti dibawah ini :
Angklung Kanekes
Angklung Kanekes

1. Angklung Kanekes

Berasal dari daerah Kanekes, perkampungan orang baduy yang dipergunakan sebagai ritual disaat menanam padi. Yang berhak membuat angklung ini adalah orang baduy dalam, selain itu hanya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membuatnya. Hal ini disebabkan oleh adanya syarat ritual dalam pembuatan angklung kanekes.


2. Angklung Reog

Angklung Reog
Angklung Reog
Digunakan untuk mengiringi tarian reog ponorogo di Jawa Timur. Angklung jenis ini memiliki kekhasan dari segi suara yang sangat keras dan memiliki 2 nada serta bentuk lengkungan rotan yang menarik dihiasi benang berumbai berwarna indah.




Angklung Bali
Angklung Bali
3. Angklung Bali

Angklung bali memiliki bentuk dan nada yang khas dengan budaya
Bali. Bentuknya pun berbeda dengan angklung pada normalnya dan cenderung mirip dengan calung. Masyarakat Bali menyebut alat musik ini dengan Rindik.






4. Angklung Banyuwangi

Angklung Banyuwangi
Angklung Banyuwangi
Berbentung seperti calung dengan nada budaya Banyuwangi. Alat musik ini biasa disebut caruk oleh masyarakat setempat.







Selain itu, masing banyak lagi jenis angklung yang tersebar dalam masyarakat Indonesia.

More aboutANGKLUNG

ACCORDION

Accordion merupakan alat musik yang berasal dari Jerman pada abad ke-19 dan tersebar luas diseluruh dunia. Bentuk dasar alat musik ini diyakini telah diciptakan di Berlin pada tahun 1822 oleh Christian Friedrich Ludwig Buschmann. Walau begitu, alat musik accordion ini pertama kali dipatenkan pada tahun 1829 oleh Cyrill Demian.

Secara tradisional, accordion digunakan untuk pertunjukan musik rakyat dan light classical music. Tetapi pada masa kini, alat ini sudah berbaur dan dimainkan dalam berbagi jenis musik seperti musik pop, rock, classical music bahkan turut dimainkan dalam iklan.

Accordion ini memiliki bagian-bagian yang bersifat universal, diantaranya bellow, tubuh, palet dan bagian lain yang variabel. Tubuh terbuat dari 2 kotak kayu yang menyatu dengan bellow. Didalamnya merupakan ruang buluh yang akan mengeluarkan suara atau bunyi. Sedangkan palet yang berbentuk seperti katup, mempunyai fungsi sebagai pengontrol masuk dan keluarnya udara ke dalam alat musik tersebut. Sedangkan bellow merupakan bagian yang menciptakan kevakuman dan tekanan udara yang digetarkan sehingga menghasilkan suara.

Alat ini terbagi mejadi 4 jenis secara garis besar, yakni :

Diantonis Accordian
Diantonis Accordian
Piano Accordians
Piano Accordian
Chromatic & Bayan Accordians
Chromatic & Bayan Accodians
Concertinas Accordians
Concertinas Accordians








More aboutACCORDION

ARAMBA

Aramba berasal dari daerah Sumatera Utara, tepatnya dari pulai Nias yang biasanya dimainkan masyarakat setempat pada acara adat maupun acara perkawinan. Alat ini terbuat dari tembaga, kuningan atau perunggu dan memiliki jenis bunyi ideofon.

Aramba
 Aramba 
Aramba dimainkan dengan cara dipukul memakai pemukul khusus. Bentuknya bundar dengan semacam bulatan menonjol pada tengahnya dan biasanya digantungkan dengan seutas tali pada sebuah palang horizontal. Instrumen ini biasa dimainkan pada acara-acara adat. Adapun ukuran garis tengahnya alat musik ini biasanya 40 sampai 50 cm. Sedangkan aramba yang dipakai oleh keturunan bangsawan adalah aramba fatao dan aramba hongo yang ukuran garis tengahnya 60 sampai 90 cm.

Apabila dilihat dari jenis materialnya yang terbuat dari logam, kemungkinan besar Aramba adalah alat musik yang diperkenalkan oleh orang dari luar Nias. Hal ini disebabkan karena di Nias sendiri tidak ditemukan pertambangan logam. Oleh karena itu, Aramba yang berbahan logam ini sering dihubungkan dengan tradisi megalitik yang dipegaruhi oleh budaya Dong Son.
More aboutARAMBA

SERUNE KALEE

Serune Kalee merupakan alat musik tradisional Indonesia dari daerah Aceh yang memiliki jenis bunyi Aerofon. Alat musik ini berperan penting dalam berbagai pertunjukan kesenian, upacara serta acara hiburan lainnya bagi masyarakat Aceh.  Alat musik ini berbentuk mirip dengan terompet yang dimainkan sebagai instrumen utama diiringi gendrang, rapai dan sejumlah instrumen tradisional lainnya.

Serune Kalee
Serune Kalee
Alat musik ini terbuat dari bahan kayu, yang mana kayu yang dipilih sebagai bahan dasarnya adalah yang memiliki karakter kuat dan keras, sekaligus ringan. Sebelum dibuat, kayu tersebut terlebih dahulu direndam selama tiga bulan. Setelah fase perendaman selesai, kayu dipangkas sehingga yang tersisa hanya bagian yang disebut sebagai ‘hati kayu’ yang kemudian dibor dan dibubut untuk membentuk lobang dengan diameter sekitar 2 cm. Setelah tercipta rongga, selanjutnya adalah tahap membuat lubang-lubang nada, yakni 6 lubang di bagian muka-atas sebagai interval nada, dan 1 lubang di bawah sebagai syarat terciptanya suara khas dari Serune Kalee.

Peralatan musik ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat Aceh, tetapi ditemui juga dalam masyarakat Minangkabau, Agam dan beberapa daerah di Sumatra Barat. Bahkan persebaran perlengkapan ini mencapai Thailand, Srilanka dan Malaysia. Masing-masing daerah yang menggunakan alat musik ini memiliki variasi berbeda pada peralatan tersebut sehingga bentuk dan namanya juga bermacam-macam. Namun, diantara semua variasi Serune Kalee, terdapat kesamaan dalam nuansa suara yang dimunculkan, laras nada, vibrasi, volume suara dan juga dinamika suaranya.

Berdasarkan data yang ada, alat musik ini masuk bersamaan dengan masuknya Islam ke Aceh. Ada sebagian yang mengatakan peralatan ini berasal dari Tiongkok. Terlepas dari asumsi tersebut, pada sejarahnya Aceh memang merupakan kerajaan terbuka pada zaman dahulu. Ramainya pedagang yang datang dari luar negri, menjadikan Aceh dapat berkembang pesat diberbagai bidang. Salah satunya adalah bidang kesenian dengan corak Islam yang kental.
More aboutSERUNE KALEE

CELLO

Cello atau Violoncello merupakan alat musik yang masuk keluarga biola. Ia berukuran lebih kecil dibandingkan double bass namun lebih besar dibandingkan biola. Alat musik ini merupakan instrumen yang wajib ada dalam pertunjukan musik klasik Eropa khususnya Italia. Di Indonesia sendiri kurang begitu dikenal karena memang tidak biasa dimaikan dalam pagelaran musik tanah air.

Cello
Cello
Jumlah dawai yang terpentang di alat musik cello sama jumlahnya dengan biola yaitu sebanyak 4 buah. Bila biola dimainkan sambil berdiri dan lebih atraktif bagi pemainnya, maka cello yang kebanyakan dimainkan sambil duduk dalam posisi berdiri diantara dua kaki si pemain cello.

Bahan pembuatan cello biasanya terbuat dari kayu, walaupun beberapa cello saat ini banyak yang terbuat dari serat karbon. Cello tradisional memiliki bahan atas terbuat dari kayu spruce dengan maple untuk bagian belakang. Bagian sisi dan lehernya menggunakan bahan kayu yang lain seperti poplar atau willow. Dawai-dawai cello modern biasanya terbuat dari baja, nilon, usus atau bahan-bahan inti sintetis lainnya yang dilapisi dengan berbagai gulungan logam.

Ada beberapa cello terkenal di dunia dan beberapa dari mereka yang dimiliki oleh cellis terkenal. Salah satu cello yang paling terkenal adalah "The king" yang dibuat oleh Andrea Amati sekitar tahun 1550 dan saat ini dimiliki oleh Museum National Music.
More aboutCELLO

CONTER BASS / DOUBLE BASS

Conter Bass atau Double Bass adalah biola berukuran besar yang pada umumnya dimainkan pada pertunjukan musik jazz, orkestra, musik bluegrass, country dan musik rockabilly. Sesuai dengan namanya, alat musik gesek satu ini juga menghasilkan nada-nada rendah saat dimaikan. Di Indonesia, alat musik satu ini memang tidak begitu dikenal. Namun di negara-negara Latin dan Eropa, ia selalu dimaikan mengiringi setiap pertunjukan musik. 

Conter bass / double bass
Conter Bass / Double Bass
Alat musik ini sering disebut juga Upright bass adalah alat musik bass bersenar yang muncul pertama kali di dunia. Contre bass ditemukan di Eropa abad ke-15. Contrabass diciptakan pertama kali karena tanpa adanya suara bass dalam suatu lagu, lagu tersebut tidak memiliki sesuatu yang bisa menggetarkan ruangan sehingga tidak bisa merasuk ke jiwa pendengar dan lagu terasa kosong. Untuk itu, contrabass diciptakan untuk mengisi kekosongan lagu tersebut. Hal ini terus menerus berlanjut sampai adanya gitar bass yang merupakan pengganti peran contrabass dalam sebuah band.

Cara memainkan contrabass ada 2, yaitu digesek dan dipetik. Bermain dengan gesek sama caranya seperti bermain biola biasa. Jika dipetik, caranya sama seperti bermain gitar bass, dalam hal ini biasa disebut pizzicato untuk cara bermain petikan bagi keluarga violin. Walau contrabass lebih identik dengan orchestra daripada band, banyak bassist band yang bisa bermain contrabass mencoba memainkannya dilagu-lagu yang bertempo lambat dan bersuasana akustik.
More aboutCONTER BASS / DOUBLE BASS

VIOLIN / BIOLA

Wednesday, May 25, 2016

Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan biola alto, cello dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.

Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional (lihat di bawah).
More aboutVIOLIN / BIOLA

REBANA

Pengertian Rebana alat musik tradisional yang berasal dari Timur Tengah dan terdapat hampir diseluruh Indonesia. Rebana merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari daerah timur tengah. Biasa digunakan pada saat adanya acara kesenian. Alat musik ini beredar luas dan berkembangan Negara Asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura. Kita sering menjumpai penggunaan rebana saat ada pementasan kasidah.
More aboutREBANA

KACAPI

Kacapi merupakan alat musik Sunda yang dimainkan sebagai alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kacapi suling. Kata kacapi dalam bahasa Sunda juga merujuk kepada tanaman sentul, yang dipercaya kayunya digunakan untuk membuat alat musik kacapi.
bentuk alat music kacapi ini juga ada 2 jenis yaitu kacapi siter dan kacapi perahu.
More aboutKACAPI

DRUM

Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, Bodhrán, Ashiko, snare drum, bass drum, tom-tom, beduk, dan lain-lain.
Dalam musik pop, rock, dan jazz, drums biasanya mengacu kepada drum kit atau drum set, yaitu sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snare drum, tom-tom, bass drum, cymbal, hi-hat, dan kadang ditambah berbagai alat musik drum listrik. Orang yang memainkan drum set disebut "drummer".

More aboutDRUM

HARPA

Harpa atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Harp adalah jenis alat musik petik. Seringkali alat musik ini diilustrasikan bersama dengan para malaikat. Bentuknya tinggi, umumnya berwarna emas, dan memiliki senar. Biasanya berbentuk dasar segitiga. Seringkali hadir bersamaan dengan orkestra simfoni, bersamaan dengan suara vokal, suara flute, atau bisa juga dengan jazz bass dan drum.
Sebuah harpa dapat dimainkan baik dengan tangan, ataupun dengan tangan dan kaki, seperti yang ditemui pada pedal harp. Harpa dapat dimainkan secara solo, atau bisa juga dalam bagian sebuah ensemble.
Namun lepas dari keseluruhan itu, baik di mana ataupun bagaimana harpa dimainkan, Harpa dapat menciptakan sebuah dentingan yang sangat indah.
More aboutHARPA

HARMONIKA

Harmonika adalah salah satu alat musik tiup. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan meniup dan menghisap lubang untuk menghasilkan suara. Harmonika berasal dari alat musik tradisional Cina yang bernama 'Sheng'. Alat musik tradisional tersebut telah digunakan sekitar 5000 tahun yang lalu, tepatnya sejak kekaisaran Nyu-kwa.
Harmonika modern ditemukan pada tahun 1821 oleh Christian Friedrich Buschmann. Sebuah instrumen musik tiup sederhana yang terdiri dari plat-plat getar dari logam yang disusun secara horizontal dengan model yang sederhana dan hanya menyediakan nada tiup kromatis.
More aboutHARMONIKA

TEROMPET

Trompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon, French horn, dan Bariton. Trompet di-pitch di B♭.
Trompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain trompet harus menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan nada yang berbeda.
Jenis yang paling umum adalah trompet B♭, tapi trompet C, D, E♭, E, F, G dan A juga dapat ditemukan. Trompet C paling umum dipakai dalam orkestra Amerika, dengan bentuknya yang lebih kecil memberikan suara yang lebih cerah, dan hidup dibandingkan dengan trompet B♭.
More aboutTEROMPET

PIANO

Sebelum belajar lebih jauh mengenai piano, sebaiknya anda mengenal dan memahami fungsi piano, unsur-unsur yang penting dalam musik, serta sejarahnya. 
Pengertian Piano
Piano merupakan perangkat alat musik yang berupa jajaran bilah-bilah papan nada yang membentuk urutan tagga nada, dimainkan oleh kedua tangan dengan sepuluh jarinya secara bergantian atau bersamaan dengan menekan tuts yang menghasilkan nada dan melodi serta akord yang harmonis. Piano dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
More aboutPIANO

GITAR / GUITAR

Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum tanbur. Pada tahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55).

More aboutGITAR / GUITAR

SERULING

Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C.

Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. Piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes.
Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional.
Suling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain suling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat.
Beberapa orang mempercayai bahwa kunci open-hole mampu menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah.
Suling konser pada sebelum Era Klasik (1750) memakai Suling Blok (seperti gambar atas), sedangkan pada sebelum Era Romantis (Era Klasik 1750-1820) pakai Suling Albert (kayu hitam berlubang dan dilengkapi klep), dan sejak Era Romantis (1820) memakai suling Boehm (kayu hitam atau metal dilengkapi klep semua yang disebut juga suling Boehm, sistem Carl Boehm), atau suling saja.
Khusus musik keroncong di Indonesia pada Era Stambul (1880-1920) memakai suling Albert, dan pada Era Keroncong Abadi (1920-1960) telah memakai suling Bohm.


More aboutSERULING