Glass Harmonica |
Pada versi Franklin, 37 mangkok di pasang horizontal pada sebuah bundaran besi. Bundaran ini akan tersambung ke sebuah pedal sehingga mangkok akan berputar ketika pedal dimainkan dan musisi dapat langsung menyentuh pinggiran mangkok yang sedang berputar dengan jari yang telah dibasahi agar dapat menghasilkan nada-nada merdu.
Seorang musisi dari Irlandia, Richard Pockrich dikenal sebagai orang pertama yang memainkan alat musik ini dan memperkenalkannya pada khalayak masyarakat London pada tahun 1740-an. Sayangnya karirnya harus terhenti karena kebakaran yang merengut nyawanya.
Popularitas instrumen ini tidak berlangsung lama melampaui abad ke-18 walaupun sempat menjadi hit, terutama di Jerman. Beberapa mengklaim hal tersebut disebabkan karena adanya rumor bahwa para musisi dan pendengar akan kehilangan akal sehatnya. Dampak buruk bermain harmonika kaca ini bukanlah hanya isu semata, karena hal ini sempat dipublikasikan oleh salah satu pakar musik Jerman, Friedrich Rochlitz di Allgemeine Zeitung Musikalische (surat kabar musik pada abad ke-19). Dimana pada surat kabar tersebut dituliskan bahwa alat musik ini memberikan rangsangan yang berlebihan pada syaraf, mengakibatkan depresi dan memberikan efek melankolis yang berlebihan kepada pada musisi.
Lebih dari 200 komposisi lagu dari instrumen ini yang berhasil dikumpulkan sampai saat ini. Bahkan tercatat nama musisi besar seperti Mozard dan Beethoven yang menulis karya untuk glass harmonica buatan Franklin. Sayangnya penemuan luar biasa ini akhirnya ditinggalkan.